LEADERSHIP (Kepemimpinan)



Kalau berbicara tentang pemimpin sekilas terlintas dalam pikiran kita, sosok berkharisma yang memiliki wewenang untuk mengatur orang lain. Ternyata seorang pemimpin lebih dari sekedar itu. Berikut akan dikupas mengenai hal tersebut dalam materi kepemimpinan.


Apa itu kepemimpinan?
Menurut Stoner, kepemimpinan adalah proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Secara umum, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan

1.      Pendekatan Sifat-sifat Kepemimpinan
Pendekatan ini dihasilkan dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para teoritis. Contohnya seperti Edwin Ghiselli, dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukkan sifat-sifat tertentu yang tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut :
·         Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisory ability)
·         Kebutuhan akan prestasi dalam bekerja.
·         Kecerdasan
·         Ketegasan
·         Kepercayaan diri
·         Inisiatif
Sedangkan keith Davis meringkaskan empat sifat utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi, yaitu:
1) Kecerdasan
2) Kedewasaan, dan keluasan hubungan sosial
3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4) Sikap-sikap hubungan manusiawi

2.      Pendekatan Perilaku Kepemimpinan
Pendekatan ini memusatkan perhatian pada dua aspek perilaku kepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi dan gaya-gaya kepemimpinan.



Teori-teori dan penelitian pendekatan perilaku:
a.      Teori X dan Y dari McGregor. Pemimpin penganut teori X cenderung menyukai otokratik sedangkan yang mengikuti teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan partisipatif.
b.      Empat Sistem Manajemen dari Likert.
1.      Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan melimpahkannya kepada bawahan.
2.      Manajer tetap menentukan perintah-perintah, namun memberikan bawahan kebebasan berkomentar.
3.      Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan perintah-perintah setelah berdiskusi dengan bawahan.
4.      Manajer membuat keputusan formal, kelompok mempertimbangkan dan saling memberi pendapat dan saran sebelum melaksanakan. Selain memberikan penghargaan, motivasi juga dilakukan dengan memberikan perasaan yang dibutuhkan dan penting.
c.       Kisi-kisi Manajerial dari Blake dan Mouton. Dimana terdapat 81 kombinasi pengaruh  perilaku manajer dan hal tersebut menghasilkan lima pembagian kisi-kisi manajemen yaitu: Manajemen Santai; Manajemen Team; Manajemen Manusia Organisasi; Manajemen Jatuh Miskin; Wewenang Ketaatan.
d.      Studi Ohio State. Para peneliti di sana mengidentifikasikan empat gaya kepemimpinan utama. Cara yang digunakan dalam penelitian ini hampir sama dengan Kisi-kisi Manajerial, yaitu mengembangkan dua daftar pertanyaan yang berbeda untuk mendiagnosa gaya-gaya kepemimpinan yang diterima oleh bawahan.

3.      Pendekatan Situasional – Contingency
Pembahasannya meliputi beberapa pendapat dan penelitian para ahli dalam mengidentifikasi pendekatan ini.

-          Tiga variable kritis yang mempengaruhi gaya pemimpin:




-          Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan:













-          Tiga kumpulan kekuatan sebelum melakukan pemilihan gaya kepemimpinan yang diungkapkan oleh Tannenbaum dan Schmidt:




-          Teori “Contingency” dari Fiedler
Teori ini menyatakan bahwa efektifitas suatu kelompok atau organisasi tergantung pada interaksi antara kepribadian pemimpin dan situasi. Situasi dirumuskan dalam dua karakteristik:
1.       Derajat situasi dimana pemimpin menguasai, mengendalikan dan mempengaruhi situasi.
2.       Derajat situasi yang menghadapkan manajer dengan ketidakpastian.

-          Teori Siklus-Kehidupan dari Hersey dan Blancard
Teori ini sangat dipengaruhi oleh penelitian-penelitian kepemimpinan sebelumnya terutama studi Ohio State. Hersey dan Blancard menekankan bahwa penggunaan daya adaptif oleh pemimpin tergantung pada diagnosa yang mereka buat terhadap situasi. Konsep dasar teori ini adalah bahwa strategi dan perilaku pemimpin harus situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para pengikut.
-          Pentingnya Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas sangat membantu dalam menanggapi terhadap orang-orang dan situasi-situasi secara tepat dan membuat penyesuaian bila terjadi penyimpangan dari antisipasi.

Pembahasan kali ini akan membantu mengidentifikasikan perilaku kepemimpinan yang paling tepat. Namun, penting juga dilakukan pengamatan sendiri untuk mempelajari situasi-situasi yang sesungguhnya. Sebagai manajer, perilaku kepemimpinan akan dipelajari sesuai dengan jabatan yang diampunya, saat berhadapan dengan situasi dan para bawahan mereka.


Ageng Pangestu Nugroho
143010004438

1G – Kebendaharaan Negara
0 Responses

Posting Komentar

abcs