Review : Proses Perencanaan (Planning)




Pada tanggal 5 November 2014, kuliah manajemen dilaksanakan dengan metode presentasi oleh teman-teman kami. Judul yang dibawakan adalah “Proses Perencanaan”

Proses perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial karena dalam kenyataannya
perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya (T. Hani Handoko, 2003, 77)
Sebagaimana pendapat yang dikemukakan Bapak Handoko, proses perencanaan penting adanya karena fungsi pertama manajemen adalah perencanaan, dan suatu organisasi ataupun pekerjaan yang tidak memiliki rencana kerja tidak akan berjalan baik. Bahkan ada suatu ungkapan bahwa kegagalan perencanaan = merencanakan kegagalan.

Pengertian perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Proses perencanaan memiliki 4 tahap
1.    Menetapkan tujuan/serangkaian tujuan
2.    Merumuskan keadaan saat ini
3.    Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
4.    Mengembangkan rencana/serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

Tujuan perencanaan
a.  Menunjukkan arah
b.  Mengurangi ketidakpastian
c.  Meminimalisir pengulangan langkah
d.  Mengatur standar untuk pengawasan

Alasan-alasan perlunya perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk mencapai “protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dan “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Hubungan perencanaan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya
·          Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Perencanaan menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana menggunakan sumber daya (keuangan, fisik, manusia) untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
·           Pengarahan
 Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor, kekuatan, sumber daya dan hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
·          Pengawasan
Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.

Tipe-tipe rencana
·          Rencana strategik
Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi. Menentukan gambaran besar mengenai suatu rencana.
Proses perencanaan strategik:
1.    Penentuan misi dan tujuan
2.    Pengembangan profil perusahaan
3.    Analisa lingkungan eksternal
4.    Analisa internal perusahaan
5.    Identifikasi kesempatan dan ancaman strategik
6.    Pembuatan keputusan strategik
7.    Pengembangan strategi perusahaan
8.    Implementasi strategi
9.    Peninjauan kembali dan evaluasi
Kelebihan (+):
>  Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi.
> Mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.
>  Membantu manajer dalam pembuatan keputusan.
>  Meminimalisir terjadinya kesalahan.
Kekurangan (-):
>  Memelukan waktu, uang, dan orang yang cukup banyak.
>  Penetapan dan pemeliharaan suatu sistem formal  memerlukan banyak biaya.
> Membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas risiko.
·          Rencana operasional
Penguraian lebih terperinci bagaimana rencana rencana strategik akan dicapai.
·          Rencana jangka panjang
Meliputi kegiatan 2—5 tahun kedepan.
·          Rencana jangka pendek
Mencakup berbagai rencana  dari satu hari sampai satu tahun.
·          Directional plans
Rencana yang ditetapkan pada satu tujuan.
·          Rencana spesifik
Rincian yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan directional plans.
·          Rencana sekali pakai
Rencana yang digunakan saat bertemu situasi unik yang berbeda pada perencanaan awal.
·          Rencana tetap
Rencana yang dipakai sepanjang organisasi/pekerjaan berlangsung.

Menetapkan Tujuan dan Mengembangkan Rencana
Menetapkan Tujuan tradisional
·         > Tujuan yang luas ditetapkan oleh manajemen puncak.
·         > Tujuan tersebut kemudian dipecah menjadi bagian-bagian untuk setiap tingkat organisasi.
·         > Mengasumsikan bahwa kepala bagian tingkat organisasi tahu yang terbaik karena mereka dapat melihat gambaran keseluruhan rencana.
·         > Tujuan tersebut dimaksudkan untuk mengarahkan, membimbing, dan membatasi dari atas (manajemen puncak).
·         > Kehilangan fokus tujuan. Manajer tingkat lebih rendah berusaha untuk menafsirkan dan menentukan tujuan untuk bidang tanggung jawab mereka.

Hambatan-hambatan perencanaan efektif
Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif:
§   > Penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya.
§   > Keengganan umum para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.
Alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana:
§  Kurang pengetahuan tentang organisasi
§  Ketidakmampuan tentang lingkunagn
§  Ketidakmampuan melalukan peramalan secara efektif
§  Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
§  Biaya
§  Takut gagal
§  Kurang percaya diri
§  Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif

Manajer dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut diatas dengan menciptakan sistem organisasi yang mempermudah penetapan tujuan dan perencanaan. Untuk mengurangi penolakan terhadap suatu rencana, manajer dapat melibatkan para karyawan dalam proses perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif, memberikan informasi tentang rencana-rencana dan segala konsekuensinya, berhati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkan para anggota organisasi, dan meminimumkan gangguan-gangguan yang tidak perlu.

Kriteria penilaian efektivitas rencana
1 .     Kegunaan
2 .     Ketepatan dan obyektivitas
3 .     Ruang lingkup
4 .     Efektivitas biaya
5 .     Akuntabilitas
6 .     Ketepatan waktu


Oleh:
Novriyanti
143010004491
D-III Kebandaharaan Negara
0 Responses

Posting Komentar

abcs