SEJARAH MANAJEMEN DAN PENDEKATAN MANJEMEN
Pada tanggal 14 Oktober 2014 pembelajaran Manajemen dilaksanakan dengan metode/cara yang berbeda, yaitu dengan dibuat kelompok sekitar 8-9 orang yang duduk melingkar kemudian setiap kelompoknya akan didatangi oleh mentor satu per satu secara bergantian. Mentor yang merupakan 4 teman kami yang telah ditunjuk oleh dosen dan telah diberikan materi oleh Dosen. Setelah dimentoring dengan pemberian penjelasan tentang materi kemudian diberikan quis berkelompok. Menurut saya metode belajar seperti ini menarik dan cukup efesien dan berikut materi yang saya terima pada pembelajaran Manajemen kali ini :
Sejarah Manajemen
mempunyai 2 tujuan :
1. Membantu memahami teori/konsep manajemen di zaman dahulu
2. Mengetahui pendekatan manajemen (pendekatan klasik, pendekatan kuantitatif, pendekatan perilaku, dan pendekatan kontemporer).
Manajemen dari zaman dahulu sebenarnya sudah ada hanya saja belum ada teori yang menjelaskan. Contoh adanya manajemen di zaman kuno adalah pembangun tembok Cina, Pyramid, dan perakitan senjata di Venesia.
Menurut Stephen P Robbins, ada 2 kejadian penting yang merupakan tonggak sejarah perkembangan ilmu manajemen:
A. Pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan karyanya yang berjudul The Wealth of Nation, dimana dalam tulisan itu ia menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (division of labor) atau spesialisasi kerja yaitu, pemisah-misahan tugas dan tanggungjawab ke dalam bidang bidang yang sempit dan khusus, serta dilakukan secara berulang-ulang.
B. Revolusi Industri, dimulai pada akhir abad ke-18, ketika tenaga mesin telah menggantikan tenaga manusia,perusahaan mendapat bahwa lebih ekonomis untuk memproduksi barang di pabrik ketimbang di rumah. Maka pabrik pabirk besar membutuhkan tenaga manusia untuk meramal permintaan barang, dan mengatur organisasi dalam kegiatan harian pabrik. Atas dasar inilah pengelola organisasi membutuhkan acuan teori-teori formal sebagai panduan menjalankan organisasi secara efektif. Namun baru pada tahun 1900-an baru dikembangkan teori teori semacam itu.
PENDEKATAN MANAJEMEN
. PENDEKATAN KLASIK
Pendekatan klasik adalah kajian awal manajemen yang berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin.
Dua Teori utama Pendekatan Klasik, yaitu:
A. Manajemen ilmiah
Menurut Frederick W. Taylor Manajemen Ilmiah adalah Penggunaan metode metode Ilmiah guna mendefinisikan satu cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Prinsip Prinsip Manajemen Ilmiah Taylor:
1. Mengembangkan sebuah pendekatan ilmiah untuk tiap tiap unsur dalam sebuah pekerjaan untuk menggantikan metode lama yang didasarkan pada kebiasaan.
2. Secara ilmiah memilih pekerjaan yang paling tepat,kemudian melatih, mendidik, dan membina pekerjaan tersebut.
3. Bekerja sama secara bersungguh sungguh dengan para pekerja demi memastikan bahwa mereka menjalankan semua tugas sesuia dengan aturan aturan kerja yang telah dikembangkan secara ilmiah.
4. Membagi beban kerja dan bertanggung jawab secara hampir merata diantara manajemen dengan para pekerja. Para manajer harus mengerjakan tugas tugas yang memang lebih cocok untuk dikerjakan oleh pihak manajemen perusahaan.
B. Teori Administrasi umum
Teori Administrasi umum adalah teori yang lebih menitikberatkan pada apa yang dikerjakan seorang manajer dan praktik-praktik manajemen yang baik.
Henri Fayol mengembangkan 14 prinsip manajemen, yaitu aturan aturan dasar manjemen yang dapat diterapkan pada segala bentuk organisasi dan diajarkan pada sekolah sekolah.
Empat belas prinsip manajemen FAYOL:
1. Pembagian Kerja
2. Kewenangan
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan arahan
6. Penundukan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum
7. Remunerasi / penggajian
8. Sentralisasi / pemusatan
9. Rantai skalar (garis kewenangan manajer puncak hingga pekerja terbawah organisasi merupakan rantai skalar/rantai komando)
10. Keteraturan
11. Keselayakan (para manajer harus bersikap secara pantas dan adil kepada bawahannya)
12. Kestabilan posisi dan jabatan karyawan
13. Inisisatif
14. Semangat kerja atau semangat kekeluargaan (esprit de corps)
Max Weber mengembangkan teori mengenai struktur otoritas yang disebut BIROKRASI, yaitu suatu bentuk organisasi yang dicirikan adanya pembagian kerja (division of labor)yang jelas, hierarki kepemimpinan yang tegas,arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, secara individu yang tidak bersifat pribadi. Birokrasi ala Weber harus bercirikan :
1. Pembagian kerja
2. Orientasi karier
3. Pemilihan formal
4. Impersonalitas
5. Arahan dan peraturan formal
6. Hierarki kewenangan
3. PENDEKATAN KUANTITIF
Pendekatan kuantitif adalah penggunaan teknik teknik kuantitif untuk membantu proses pengambilan keputusan atau biasa di sebut manajemen sains. Pendekatan ini meiibatkan penggunaan statiskita, model-model optimasi,model-model informasi,simulasi komputer, dan berbagai teknik kuantitif lainnya dalam aktifitas manajemen.
Manajemen mutu total adalah sebuah flsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya upaya perbaikan secara terus menerus dan kemampuan dengan cepat menjawab berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.
4. PENDEKATAN PRILAKU
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang khusus mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan / prilaku orang bekerja dalam sebuah organisasi. Robert Owen merupakan pencetus pendekatan perilaku
5. PENDEKATAN KONTEMPORER
Pendekatan kontemporer adalah ilmu manajemen yang mempelajari hal-hal yang terjadi di lingkungan di luar batas organisasi. Pendekatan Manajemen Kontemporer terdiri dari dua teori yaitu:
a. Teori Sistem
Teori sistem adalah salah satu teori dasar di dalam ilmu fisika, yang di masa lampau belum pernah di terapkan di dalam organisasi-organisasi manusia. Teori sistem ini tebagi dua, yaitu:
1. Sistem tertutup, adalah sebuah sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak pula berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
2. Sistem terbuka, adalah sistem yang dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
b. Pendekatan situasional
Pendekatan situasional adalah cara bagi sebuah organisasi untuk mengahadapi atau mengatisipasi situasi-situasi yang berbeda yang membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda pula.
Variabel variabel situasional yang populer menurut Stephen P Robbins:
1. Ukuran organisasi.
2. Teknologi untuk pekerjaan pekerjaan rutin.
3. Ketidakpastian lingkungan.
4. Perbedaan-perbedaan individu.
Oleh :
Sri Karismalena
1-G
143010004480
Pada tanggal 14 Oktober 2014 pembelajaran Manajemen dilaksanakan dengan metode/cara yang berbeda, yaitu dengan dibuat kelompok sekitar 8-9 orang yang duduk melingkar kemudian setiap kelompoknya akan didatangi oleh mentor satu per satu secara bergantian. Mentor yang merupakan 4 teman kami yang telah ditunjuk oleh dosen dan telah diberikan materi oleh Dosen. Setelah dimentoring dengan pemberian penjelasan tentang materi kemudian diberikan quis berkelompok. Menurut saya metode belajar seperti ini menarik dan cukup efesien dan berikut materi yang saya terima pada pembelajaran Manajemen kali ini :
Sejarah Manajemen
mempunyai 2 tujuan :
1. Membantu memahami teori/konsep manajemen di zaman dahulu
2. Mengetahui pendekatan manajemen (pendekatan klasik, pendekatan kuantitatif, pendekatan perilaku, dan pendekatan kontemporer).
Manajemen dari zaman dahulu sebenarnya sudah ada hanya saja belum ada teori yang menjelaskan. Contoh adanya manajemen di zaman kuno adalah pembangun tembok Cina, Pyramid, dan perakitan senjata di Venesia.
Menurut Stephen P Robbins, ada 2 kejadian penting yang merupakan tonggak sejarah perkembangan ilmu manajemen:
A. Pada tahun 1776, Adam Smith menerbitkan karyanya yang berjudul The Wealth of Nation, dimana dalam tulisan itu ia menggagas manfaat yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan pembagian kerja (division of labor) atau spesialisasi kerja yaitu, pemisah-misahan tugas dan tanggungjawab ke dalam bidang bidang yang sempit dan khusus, serta dilakukan secara berulang-ulang.
B. Revolusi Industri, dimulai pada akhir abad ke-18, ketika tenaga mesin telah menggantikan tenaga manusia,perusahaan mendapat bahwa lebih ekonomis untuk memproduksi barang di pabrik ketimbang di rumah. Maka pabrik pabirk besar membutuhkan tenaga manusia untuk meramal permintaan barang, dan mengatur organisasi dalam kegiatan harian pabrik. Atas dasar inilah pengelola organisasi membutuhkan acuan teori-teori formal sebagai panduan menjalankan organisasi secara efektif. Namun baru pada tahun 1900-an baru dikembangkan teori teori semacam itu.
PENDEKATAN MANAJEMEN
. PENDEKATAN KLASIK
Pendekatan klasik adalah kajian awal manajemen yang berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin.
Dua Teori utama Pendekatan Klasik, yaitu:
A. Manajemen ilmiah
Menurut Frederick W. Taylor Manajemen Ilmiah adalah Penggunaan metode metode Ilmiah guna mendefinisikan satu cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Prinsip Prinsip Manajemen Ilmiah Taylor:
1. Mengembangkan sebuah pendekatan ilmiah untuk tiap tiap unsur dalam sebuah pekerjaan untuk menggantikan metode lama yang didasarkan pada kebiasaan.
2. Secara ilmiah memilih pekerjaan yang paling tepat,kemudian melatih, mendidik, dan membina pekerjaan tersebut.
3. Bekerja sama secara bersungguh sungguh dengan para pekerja demi memastikan bahwa mereka menjalankan semua tugas sesuia dengan aturan aturan kerja yang telah dikembangkan secara ilmiah.
4. Membagi beban kerja dan bertanggung jawab secara hampir merata diantara manajemen dengan para pekerja. Para manajer harus mengerjakan tugas tugas yang memang lebih cocok untuk dikerjakan oleh pihak manajemen perusahaan.
B. Teori Administrasi umum
Teori Administrasi umum adalah teori yang lebih menitikberatkan pada apa yang dikerjakan seorang manajer dan praktik-praktik manajemen yang baik.
Henri Fayol mengembangkan 14 prinsip manajemen, yaitu aturan aturan dasar manjemen yang dapat diterapkan pada segala bentuk organisasi dan diajarkan pada sekolah sekolah.
Empat belas prinsip manajemen FAYOL:
1. Pembagian Kerja
2. Kewenangan
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan arahan
6. Penundukan kepentingan pribadi di bawah kepentingan umum
7. Remunerasi / penggajian
8. Sentralisasi / pemusatan
9. Rantai skalar (garis kewenangan manajer puncak hingga pekerja terbawah organisasi merupakan rantai skalar/rantai komando)
10. Keteraturan
11. Keselayakan (para manajer harus bersikap secara pantas dan adil kepada bawahannya)
12. Kestabilan posisi dan jabatan karyawan
13. Inisisatif
14. Semangat kerja atau semangat kekeluargaan (esprit de corps)
Max Weber mengembangkan teori mengenai struktur otoritas yang disebut BIROKRASI, yaitu suatu bentuk organisasi yang dicirikan adanya pembagian kerja (division of labor)yang jelas, hierarki kepemimpinan yang tegas,arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, secara individu yang tidak bersifat pribadi. Birokrasi ala Weber harus bercirikan :
1. Pembagian kerja
2. Orientasi karier
3. Pemilihan formal
4. Impersonalitas
5. Arahan dan peraturan formal
6. Hierarki kewenangan
3. PENDEKATAN KUANTITIF
Pendekatan kuantitif adalah penggunaan teknik teknik kuantitif untuk membantu proses pengambilan keputusan atau biasa di sebut manajemen sains. Pendekatan ini meiibatkan penggunaan statiskita, model-model optimasi,model-model informasi,simulasi komputer, dan berbagai teknik kuantitif lainnya dalam aktifitas manajemen.
Manajemen mutu total adalah sebuah flsafah manajemen yang sepenuhnya berfokus pada upaya upaya perbaikan secara terus menerus dan kemampuan dengan cepat menjawab berbagai kebutuhan dan harapan pelanggan.
4. PENDEKATAN PRILAKU
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang khusus mempelajari secara mendalam tindakan-tindakan / prilaku orang bekerja dalam sebuah organisasi. Robert Owen merupakan pencetus pendekatan perilaku
5. PENDEKATAN KONTEMPORER
Pendekatan kontemporer adalah ilmu manajemen yang mempelajari hal-hal yang terjadi di lingkungan di luar batas organisasi. Pendekatan Manajemen Kontemporer terdiri dari dua teori yaitu:
a. Teori Sistem
Teori sistem adalah salah satu teori dasar di dalam ilmu fisika, yang di masa lampau belum pernah di terapkan di dalam organisasi-organisasi manusia. Teori sistem ini tebagi dua, yaitu:
1. Sistem tertutup, adalah sebuah sistem yang tidak dipengaruhi dan tidak pula berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
2. Sistem terbuka, adalah sistem yang dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
b. Pendekatan situasional
Pendekatan situasional adalah cara bagi sebuah organisasi untuk mengahadapi atau mengatisipasi situasi-situasi yang berbeda yang membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda pula.
Variabel variabel situasional yang populer menurut Stephen P Robbins:
1. Ukuran organisasi.
2. Teknologi untuk pekerjaan pekerjaan rutin.
3. Ketidakpastian lingkungan.
4. Perbedaan-perbedaan individu.
Oleh :
Sri Karismalena
1-G
143010004480
Sangat membantu, salam kak dari PKN STAN angkatan 2017
Bagus sangat membantu , salam dari manajemen unsil angakatan 15