(Salam sukses jiwa muda!)
"Hidup ini harus hebat, luarbiasa dan kuat. Yang
sederhana adalah sikapnya!"
Teman-teman yang mengikuti sepak bola u-19 indonesia
beberapa waktu lalu pasti mengenal kata-kata itu. Kalimat itu keluar dari
seorang yang dikenal mampu mengangkat semangat timnas u-19 kala berhadapan
dengan lawan-lawan nya.
Ya, dialah indra safri.
Ia mampu memberikan energi, arahan dan ketekunan kepada para
pemain dengan begitu luarbiasa.
Energi, arahan, dan ketekunan, ya ketiganya itulah yang
membentuk suatu definisi dari apa yang disebut dengan motivasi.
Dalam ilmu manajemen, telah dijelaskan ada banyak
teori-teori tentang manajemen. Mulai dari teori maslows, teori hygiene, hingga
teori penguatan(reinforcement).
Saya ingin berbagi satu kisah inspiratif yang bersumber dari
kisah nyata (truestory) dimana kisah ini sarat akan apa yang disebut dengan
motivasi. Kisah ini menceritakan tentang seseorang yang bernama, bob wieland.
(He’s awesome)
Bob Wieland adalah peserta lomba lari marathon sejak tahun
1986 di New York. Bob adalah veteran perang yg kehilangan kedua kakinya. Ia
menggunakan kedua tangannya untuk menempuh 42 kilometer.
Setelah berjuang selama 4 hari dan hampir pingsan kelelahan
dengan tangan berlumuran darah akhirnya Bob berhasil mencapai garis finish.
Ayahnya menyaksikan Bob dengan air mata yang berlinang.
Ayahnya merasakan anaknya fokus dengan cita-citanya. Dan ayahnya bangga sekali.
Di sepanjang jalan ayahnya berteriak:
“Bob…Come on! Come on, Bob… come on!!!
One more step….
One step at a time!!! One step at a time!!!
Come on, Bob…
one step at a time…!!!
Ayo, Bob... satu langkah lagi... satu langkah lagi...
Come on, Bob... satu langkah lagi...!!!
“Kalau kamu
punya impian,” teriak ayahnya, “impian itu harus kuat, dan
kamu harus fight!! Fight, Man!
Kamu harus berjuang, kamu harus mendapatkannya satu langkah
demi satu langkah…!!!
Come on, Bob…!
One step at a time!!!”
Semua penonton berdiri dan bersoraksorai menyambutnya.
Segera para wartawan dan repoter berkerumun dan menanyakan
apa yangg menyebabkan Bob bisa bertahan dan mencapai garis finish?
Bob Wieland menjawab:
"Sejak perlombaan ini dimulai, pandangan mata saya
selalu tertuju ke garis finish. Dan saya selalu yakin saya akan menyelesaikan
lomba ini.
Saya bukan orang yang hebat dan sempurna. Anda lihat, saya
tidak punya kaki lagi. Saya hanya menyelesaikan apa yang telah saya mulai. Saya
hanya berusaha mencapai apa yang telah saya inginkan. Kebahagiaan yang saya
dapatkan adalah dari proses untuk mendapatkannya.
Selama lomba, fisik saya menurun drastis. Tangan saya sudah
hancur berdarah-darah, tapi rasa sakit dibatin saya terjadi bukan karena luka
itu melainkan ketika saya memalingkan wajah saya ke garis finish. Jadi, saya
kembali fokus menatap goal saya. Saya rasa, tidak ada orang yang gagal dalam berlari
marathon ini.
Tidak masalah Anda mencapainya berapa lama. Asal Anda terus
berlari menuju arah yg benar, anda pasti akan mencapai tujuan anda. Anda
disebut gagal bila Anda berhenti. Jadi, janganlah berhenti sebelum mencapai
tujuan Anda."
Truestory ini
sangat berkaitan dengan materi motivasi ini.
Bagaimana sebuah motivasi diperlukan dan dibutuhkan dengan
tanpa syarat.
Bahkan seseorang yang berada dalam kekurangan seperti yang
dialami oleh, Bob Wieland, sangat membutuhkannya. Saya tidak akan menyoroti bagaimana
semangat bob. Saya justru menyoroti ayah dari bob Wieland. Bagaimana ayahnya
begitu membakar mental bob dengan ucapan dan juga teriakan nya. Ia sadar benar
bahwa hal yang dilakukan oleh anak nya adalah sesuatu yang sangat berat.
Mungkin banyak orang akan beranggapan bahwa bob sudah “gila”, terlalu terobsesi
dan sebagainya. Namun tidak bagi ayah Bob. Ia melihat bahwa apa yang dilakukan
oleh anaknya adalah bagian dari mimpi anaknya.
Semua orang pasti punya mimpi. Dan tidak banyak orang yang
berhasil meraihnya.
Dan Bob, dia adalah salah satu dari himpunan orang-orang
yang tidak berhasil meraihnya itu.
Dalam hidup ini, kita butuh orang lain atau figur sebagai
motivator demi meraih mimpi. Juga agar kita berhasil menaklukan ketakutan di
dalam diri kita sendiri.
Dalam kisah Bob Wieland, ia menggunakan kekuatan motivasi
dalam dirinya.
Bob butuh arahan. Oleh karena itu, ayahnya hadir sebagai
pemberi arahan agar Bob tetap sadar kemana tujuan nya.
Tak hanya arahan, Bob pun juga butuh energi. Secara fisik ia
sudah selesai. Tapi berkat energi dan dorongan dari seorang ayah yang sangat ia
kasihi. Diluar dugaan, ia kembali bangkit dan mencapai tujuannya.
(beralih ke teori motivasi dalam manajemen)
Dalam dunia manajemen, motivasi adalah hal yang sangat dibutuhkan
oleh seorang manager dalam memahami dan membantu masalah-masalah yang dialami anggota/karyawan-karyawan
nya. Maka dikemukakan bermacam-macam teori motivasi dan disesuaikan dengan
perannya dalam suatu organisasi. Dalam teori-teori motivasi telah
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu, petunjuk, isi, dan proses.
- Teori petunjuk
Teori ini didasarkan pada
pengalaman coba-coba.
- Teori isi, disebut juga
teori kebutuhan.
·
Hirarki kebutuhan dan psikologi oleh Abraham H.
Maslow
·
Teori pemeliharaan motivasi atau Higienis oleh
Frederick Herzberg
·
Teori prestasi oleh David McCleland
- Teori proses
·
Teori pengharapan
·
Pembentukan perilaku
·
Teori Porter-lawyer
·
Teori keadilan
Dalam dunia manajemen juga, bahwa peran manager dalam
memotivasi karyawan-karyawannya menjadi hal yang serius dan perlu diperhatikan,
demi menjaga tujuan organisasi tetap tercapai.
(penutup)
Indra safri tau benar bahwa dalam memimpin para pemain
timnas u19 tidaklah mudah. Muda dan cenderung sulit diatur adalah konsekuensi
daripada melatih sebuah tim yang beranggotakan anak-anak muda.
Dia bukanlah seorang motivator yang tiap minggu tampil di televise
dan berkata “salam super”.
Dia juga bukan seorang yang berlatar belakang pendidikan
sarjana.
Tapi ia sadar bahwa demi menjaga visi nya tercapai, maka ia
harus senantiasa memacu dan memotivai pemain-pemainnya.
Ia melakukan berbagai cara pendekatan terhadap anak didiknya
agaria lebih mengenal karakter. Ia melibatkan pemainnya dalam mengambil keputusan.
Misalkan saja saat memberikan jatah libur. Ia aktif menanyakan kepada
pemainnya, masalah apa yang mereka sedang hadapi sekarang. Apa yang membuat
mereka kehilangan semangat saat latihan.
Semua coach indra lakukan adalah demi menjaga hubungan.
Seperti dalam ilmu manajemen, teori 3 kebutuhan yang
dikemukakan oleh McClelland tanpa sadar telah Coach indra laukakan.
What’s that?
Needs affliation.
How?
Terlihat dari cara pendekatan yang dilakukan oleh coach
Indra dan menjadi salah satu kekuatan timnas U19, yaitu dengan membentuk
kekeluargaan.
So what’s the point?
Dalam praktiknya, motivasi bukan hanya sekedar teknik
pemberi semangat semata. Tapi lebih dari itu, motivasi adalah kekuatan jiwa dan
hal yang bisa menjadi falsafah hidup seseorang.
Kaitannya dalam ilmu modern, seorang manager lah yang
harusnya paling mengenal karyawannya terutama ketika melihat karwannya yang dibawah perform.
Ingatlah sahabat,
“sebenarnya kamu lebih berani dari yang kamu duga, lebih
kuat dari yang kamu tahu, dan lebih pintar dari yang kamu kira, namun itu semua
tersembunyi dibalik dinding tipis bernama keragu-raguan.
Kamu tidak percaya dengan kemampuanmu yang sebenarnya? Sayang
sekali.
Aku bisa, dia bisa, dan kamupun juga bisa”
sahabat terkasih,
Vincentius Sony Mauboy
kelas 1G
no 31
Posting Komentar